Ngentot Dengan Pacar Di Toilet Sekolah

Ngentot Dengan Pacar Di Toilet Sekolah - Poker Online - Cerita ini setahun lalu, waktu aku masih kelas 2 SMU (sekarang kelas 3). Dalam soal sex, aku mengenal diri sendiri sebagai orang yang nafsu besar dan suka nekat demi kepuasan sex saya sendiri .

Aku sering mengintip cewek-cewek sekolahku yang sexy sambil onani, nafsuin, dan sebagainya dari berbagai tempat sepulang sekolah . Misalnya, mengintip cewek-cewek cheerleaders kalau sedang latihan dari jendela kelas di tingkat dua . Pernah juga nekat bersembunyi di dalam WC cewek (untungnya saja tempatnya bersih) dan mengintip paha–paha ataupun celana dalam cewek-cewek dari kolong pintu yang sedang ganti baju olahraga, habis pipis, dan lain-lain . Bahkan tidak hanya siswi-siswi saja yang jadi ‘korban’ pelampiasan sex, guru-guru wanita yang nafsuin, cantik, sexy dan sebagainya juga pernah .

Seperti telah dibilang tadi, waktu saya kelas 2, di kelas ada seorang cewek cantik, namanya Mulan . Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja . Malah, yang ada aku justru jatuh cinta sama dia . Dan kayaknya sih dia juga . Tidak hanya itu, anak-anak juga sering meledek ataupun mencomblangkan aku sama dia .

Pada awalnya saat aku melihat tingkah laku dan ekspresi wajahnya, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan nafsu besar . Mulan memang tidak sexy, badannya tidak berisi-berisi banget . Pantatnya juga tidak bahenol . Dadanya juga mungkin kurang sedikit dari 34 . Tapi kulit putihnya, pahanya yang sering kelihatan dan leher seragamnya yang suka kendor membuat nafsuku jadi lama-lama bergejolak . Model rambutnya sangat kusuka . Ikal, belah tengah agak ke pinggir, dan berwarna hitam kebiruan/blue black . Tapi, pikiranku tertutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir nanti saja kalau sudah jadian saja baru bisa ngapa-ngapain .

Suatu hari, aku menjalankan niat nekatku seperti biasa . Pertama aku bersembunyi di WC kamar mandi cewek . Aku tahu pada hari itu cewek-cewek cheer mau gladi resik, jadi sekalian memakai seragam lomba yang tentunya sedikit terbuka (sudah gitu ditambah pula cewek-ceweknya sexy-sexy lagi) . Yang kulihat waktu itu adalah beragam model celana dalam yang beberapa menyelip di belahan pantat, mulai dari yang putih polos, polkadot, biru, dan lain-lain .

Barang yang di bawah segera berdiri tegak, dan aku mencoba membuka retsleting perlahan . Setelah beberapa saat aku mulai onani, tiba-tiba ada cewek yang masuk ke WC, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek cheers itu . Dan ketika kulihat sepatunya, ternyata Mulan . Dia lalu sedikit membetulkan rok abu-abunya, kemudian mengangkat kedua kakinya bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatu . Saat itu kulihat jelas paha mulusnya yang putih bersih . Betapa kencangnya barangku waktu itu . Tapi sebelum aku bisa mengeluarkan spermaku, cewek-cewek sudah pergi semua . Akhirnya aku mengambil tempat lainnya itu dari kelas . Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela . Fuuhhh . ., cheers itu sexy-sexy sekali .

Tidak lama, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelasku yang sepertinya adalah cewek . Tiba-tiba lagi, belum sempat aku membetulkan celana, cewek tersebut masuk kelasku . Ternyata si Mulan . .! Kagetku tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata ataupun tulisan dengan bahasa apapun . Maluku juga bernasib sama . Cat merah pun mungkin masih kalah merah dibanding wajahku .
Mulan lalu setengah berteriak, “Yaampuuunnn . ., si Iaaaan . . ngapain kamuuu . .?” (Mulan kalau ngomong denganku pakai aku-kamu) .
Mulan melihatku dengan setengah senyum malu-malu . Bibirnya yang tersenyum dia tutupi dengan kedua telapak tangannya seperti orang menyembah .
Dengan terbata-bata aku berbicara, “Eehh . ., Lan . ., ini…”
Dia langsung memotong omongan gagapku itu, kembali dengan ekspresi senyuman, “Hahaa . ., dasar . .! Sini dong bantuin nyariin buku LKS-LKS yang ketinggalan…”
Sejenak aku justru bingung . Mulan yang sudah melihatku setengah bugil bawah kok biasa-biasa saja, dan malah minta tolong mencarikan buku lagi . .? Pikirku, ya sudahlah . ., semoga saja dia tidak ‘ember’ (cerita-cerita sama orang lain) . Dengan pura-pura tidak ada apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di lemari kelas . Mulan berdiri di dekatku sambil membungkuk . Waktu aku sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Mulan memperhatikan aku .
Saat kulihati dia, dan kutanya, “Kenapa, Lan . .?”, dia hanya menjawab, “Ehem . ., Ooh . ., enggaaak…” dengan nada manja .
Lalu sekilas kulihat leher seragamnya agak turun, sehingga buah dadanya yang terbalut bra terlihat . Memang sih tidak besar dan tidak kecil, tapi dapat membuat nafsuku bangkit . Lalu kuteruskan lagi mencari buku-bukunya . Tahu-tahu, Mulan mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut . Akibatnya, bulu kudukku jadi merinding . Apalagi ditambah ciuman Mulan merambat sampai ke daerah kuping .

Aku setengah berbisik, “Lan . .,” dia malah meneruskan ciumannya ke bibirku .
Tanpa pikir panjang, kuterima dan kubalas ciumannya . Tidak mau kalah . Mulan lalu melingkari kedua tangannya di leherku . Cerita seks muda mudi di sekolah lainay ada di kumpulanceritaseru .info Aku pun memeluk badan pinggangnya sambil sekali-sekali kuelus pantatnya . Mulan memulai ciuman lidahnya . Kubalas lagi, kutabrak-tabrakkan lidahnya di dalam mulutku itu dengan lidahku . Ternyata diam-diam Mulan nafsuan juga . Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku ke balik kemeja seragamnya yang sudah keluar . Punggungnya benar-benar enak dielus .

Ciumanku sudah lumayan lama . Mulan nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku . Kemudian, Mulan membuka kemejanya sendiri dan kemejaku juga . Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot . Mulan lalu mencopot bra-nya, modelnya yang tidak memakai tali . Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin ereksinya cewek . Apalagi saat kuraba-raba, terasa sekali betapa kencangnya payudara Mulan . Putingnya berwarna coklat gelap .

Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan kuelus payudara indahnya itu dengan lidahku . Sekelilingnya kubasahi dan kujilati kembali . Mulan menikmati jilatan lidahku ke payudaranya . Ia meresponnya dengan, “Aahhh . ., uughhh . .,” dan dengan sedikit jambakan ke rambutku . Tidak berapa lama setelah menghisap ‘pepaya bangkok’, Mulan menuntunku untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan celana dalamku . Mulan ingin ’spongky-spongky’ (oral seks) .
Sebelum mulai, Mulan sempat mengocok-ngocok sedikit sambil mendesah, “Aghh . ., ahh . .,”
Kini aku tahu bagaimana rasanya apa yang banyak orang bilang seperti terkena getaran atau sengatan listrik . Barangku langsung ereksi sekeras-kerasnya . Mulan mulai pelan-pelan memasukkan barangku ke mulutnya, agak malu-malu .

Saat bibirnya mengenai ujung barangku itu, aku langsung refleks mendongak ke atas, kedua tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras . Namun, setelah beberapa lama Mulan naik turun menghisapi barangku, sudah mulai biasa . Ternyata nikmat sekali . Mulan juga sekali-sekali menjilati sekeliling barangku, dan kemudian lanjut menghisap . Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga mungkin terpanjang .

Mulan memegang pangkal batang kejantananku dengan keras . Mulan yang kadang mengelus bulu testisku dan menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat . Selama kegiatan sex itu, aku dan Mulan tidak mengeluarkan dialog apa-apa kecuali hanya mendesah, “Aghg . . ehhh…” dan desahan-desahan lainnya .

Tidak lama kemudian, Mulan tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai meng-onani-kan aku . Sejenak aku berpikir mungkin ia belum mau perawannya hilang . Tetap saja pada akhirnya aku tidak perduli . Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada kocokanku sendiri . Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala penisku, wuiihhh . ., mungkin seperti listrik ratusan volt . Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, orgasme-ku sedikit lagi tercapai .
Aku langsung menyuruh Mulan bersiap-siap, meskipun untuk ngomong pun susah karena desahan, “Lan . ., ehh… hhh… bentar lagi . .”

Mulan tidak menjawab . Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan kemaluanku .
Lalu, “Crooottt . .!” akhirnya aku ejakulasi .
Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Mulan . Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga (seperti di film-film biru) .

Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan . Mulan kemudian terdiam sejenak . Dia menghempaskan kelelahannya . Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, ia juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih kental dengan telapak tangannya .

Mulan lalu berkata, “Iiihh . ., Ian banyak amat siihh . .!” sambil tersenyum .
Kemudian ia mengambil handuk kecil yang sering ia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi . Setelah itu, ia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku .
Lalu ia berkata, “Ian . ., yang ini (sambil menunjuk ke selangkangangannya) jangan dulu yah . ., kalo mau kayak tadi aja . .”

Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum .
Kemudian, setelah ia memelukku dengan erat, ia menyuruh supaya segera berpakaian .

“Ian . ., ayo beres-beres, pakean lagi . ., nanti tau-tau ada guru atau petugas sekolah looo . .!”
Aku dan Mulan segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati setelah mengambil LKS yang dia cari tadi, dan memasang tampang biasa-biasa supaya tidak dicurigai .
Malamnya, akhirnya aku dan Mulan resmi jadian . Lumayan aneh kan, terbalik, jadian setelah bercinta duluan . Sejak itu hingga sekarang, aku tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di WC cewek ataupun guru-guru wanita.

Komentar